Bagi Faben, tinggal di Yogya sungguh menyebalkan. Makanan, teman-teman, dan cuacanya sungguh berbeda dengan Bengkulu, kota kelahirannya. Namun, Faben tak punya pilihan. Dia harus tinggal di sana selama dua tahun. Berbagai permasalahan pun timbul. Faben terus mengeluh dan berharap dua tahun cepat berlalu. Suatu malam, Faben mendengar suara drumben. Aneh, siapa yang bermain drumben malam-malam be…