Musim hujan sudah datang! Beberapa wilayah di Indonesia sudah sering diguyur hujan. Sst… ternyata, ada banyak fakta unik di balik hujan. Apa saja, ya?
Saat berada di awan, hujan masih berbentuk kristal air. Bila suhu udara di suatu wilayah menghangat, maka kristal itu akan mencair menjadi air. Sebaliknya, bila suhu udaranya dingin, kristal air akan turun menjadi salju.
Saat baru jatuh dari awan ke permukaan tanah, air hujan berbentuk bulat. Semakin besar tekanan angin, maka bentuknya semakin oval.
Tetesan air hujan tidak sama ukurannya. Rata-rata sekitar 0,1 mm - 10 mm. Kira-kira sebesar biji wijen.
Air hujan yang jatuh ke Bumi, menimbulkan wangi khas yang disebut petrikor.
Ada tiga jenis hujan yang sering terjadi di Indonesia, yaitu hujan frontal, hujan orografis, dan hujan zenithal. Hujan frontal terjadi ketika tekanan udara yang lebih hangat bertemu dengan tekanan udara yang lebih dingin. Hujan orografis biasanya terjadi di pegunungan. Hujan zenithal biasanya ditandai dengan awan gelap disertai guntur
Pegunungan Waialeale di Pulau Kauai, Hawaii, Amerika Serikat, merpakan wilayah yang selalu diguyur hujan sepanjang tahun.
Perubahan suhu Bumi (pemanasan global) ikut mengubah turunnya hujan di seluruh dunia.