Sejak zaman dahulu manusia merasa kagum akan burung yang terbang indah di udara. Lalu kita pun membuat cara untuk turut menikmati keindahan tersebut. Layang-layang adalah salah satu cikal bakal terwujudnya mimpi manusia untuk berada di udara. Bagi anak-anak, bermain layang-layang adalah salah satu kegiatan favorit bermain di luar rumah. Apakah ayahmu dulu pernah bermain layang-layang? Yuk, minta ayah mengajari bermain layang-layang yang seru itu. Kemudian, ajak teman-temanmu merasakan serunya mengadu layangan atau membuat layang-layang hias menari indah di udara!
Ketika hari berangin, siapa yang senang bermain layang-layang? Ah, pasti menyenangkan ketika melihat layang-layang terbang tinggi. Diadu dengan teman juga seru. Di beberapa tempat di Indonesia, layang-layang tak sekadar jadi alat permainan, lo!
Sumatra Barat
Di Padang, Sumatra Barat, dikenal layang-layang danguang. Layang-layang ini bisa mendengung saat terbang. Ada sebagian masyarakat yang percaya bahwa layang-layang danguang bertuah. Ada masanya juga layang-layang danguang digunakan untuk memanggil anak-anak muda supaya berkumpul. Sampai saat ini, masih sering diadakan festival layang-layang danguang di Padang. Acara ini masih banyak dipengaruhi adat.
Misalnya, untuk menentukan tanggal festival, pembicaraan dilakukan oleh para tetua adat. Mereka juga yang berhak menentukan lokasi bambu yang boleh ditebang untuk membuat kerangka layang-layang. Setelah bambu dipotong, akan dibagikan kepada warga untuk membuat layang-layang danguang.
Jawa Tengah
Di daerah Jawa Tengah, ada cerita lain lagi. Layang-layang berguna untuk mengusir serangga dan burung liar di sawah dan ladang. Dulu, biasanya layang-layang pengusir burung terbuat dari daun berbentuk pipih dan berukuran lebar. Beberapa bagian daun diikat tali. Layang-layang diterbangkan ketika angin berembus. Gerakannya akan menghalau burung-burung yang beterbangan mengincar padi. Layang-layang inilah yang menjadi ide pembuatan orang-orangan sawah.
Bali
Selain sebagai mainan, layang-layang Bali juga sering digunakan untuk acara adat. Layang-layang dipercaya untuk melindungi singgasana para Dewa. Ada empat jenis layang-layang khas Bali yang terkenal. Ada pecukan, yaitu layang-layang berbentuk oval menyerupai daun. Ada juga bebean, yang berarti ikan.
Layang-layang ini memang berbentuk seperti ikan. Biasanya layang-layang bebean dibuat super besar. Untuk menerbangkannya, diperlukan tenaga beberapa orang. Layang-layang lain adalah janggan, yang bentuk kepalanya seperti burung berekor sangat panjang. Bahkan, ekornya bisa mencapai panjang 300 meter. Ada lagi cokek yang berbentuk agak bulat.
Lampung
Di Lampung, layang-layang sering digunakan untuk menangkap ikan. Di Desa Mutun, misalnya, beberapa kelompok nelayan menggunakan layang-layang untuk memancing ikan caracas dan todak yang bermulut panjang. Layang-layang itu terbuat dari daun loko-loko, yang diberi kaitan benang pancing. Saat umpan dilempar, layang-layang yang tertiup angin akan menjaga umpan tetap berada di bagian permukaan air,
Jawa Barat
Apakah kamu pernah mendengar binatang kalong yang menyerupai kelelawar? Nah, di Pangandaran, Jawa Barat, layang-layang dipakai untuk menangkap kalong. Layang-layang dipasangi kail dengan tali panjang. Lalu. layang-layang digerakkan untuk mengail kalong yang sedang terbang. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak lama. Dulu, memang banyak kalong yang tinggal dalam gua-gua di sekitar Pangandaran. Sayang. penangkapan kalong ini membuat populasi kalong menurun. Kini, penangkapan kalong dengan layang-layang tidak dianjurkan lagi. Layang-layang lebih sering digunakan sebagai permainan di sepanjang tepian pantai yang berangin kencang
Sulawesi
Di Muna, Sulawesi Tenggara, ada layang-layang tradisional yang disebut khagati. Layang-layang seder-hana ini terbuat dari daun yang diberi kerangka bambu dan diikat dengan serat rotan. Khagati sering dipakai pada waktu upacara-upacara setelah panen. Sebagian orang percaya, layang-layang ini menjadi pelindung mereka dari sengatan matahari setelah meninggal.
Di kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, layang-layang digunakan untuk menangkap ikan. Layang-layang itu terbuat dari daun tabang. Pinggiran daun diberi lidi supaya mengembang ketika tertiup angin. Sebagai penjerat ikannya, digunakan sarang laba-laba. Sarang laba-laba dililit membentuk gelang, lalu diikat. Dengan daya rekatnya yang kuat, ikan akan kesulitan melepaskan diri. Setiap gumpal sarang laba-laba bisa menjerat banyak ikan.
Layang-layang menjadi salah satu budaya di Indonesia. Bagaimana dengan layang-layang di daerahmu?