Text
Zainal Abidin Pagar Alam (jejak perjalanan Gubernur Lapung periode 1966-1972)
Zainal Abidin Pagaralam, gubernur kedua Provinsi Lampung, tahun 1966-1972, lahir pada 29 Februari 1916 dan wafat 6 September 1989 di Bandar Lampung. Perjalanan hidupnya melalui masa penjajahan Belanda, Jepang. Agresi Militer I dan II, Orde Lama, dan ikut meletakan dasar-dasar pembangunan awal Orde Baru di Provinsi Lampung.
Beliau meninggalkan jejak bagaimana sistem pendidikan dan pemerintahan pada masa pendudukan kolonial Belanda dan Jepang. Dia juga mengalami bagaimana berjuang mempertahankan daerahnya dari Agresi Militer I dan II. Sejak lulus MOSVIA Bandung tahun 1941, Zainal Abidin Pagaralam bertekad membangun daerahnya.
Sebagai putra daerah, Zainal Abidin Pagaralam menginginkan daerahnya sejajar dengan daerah lain dalam hal sarana transportasi, pendidikan, kesehatan, permukiman, perkantoran, dll. Pada masa pemerintahannya, beliau merintis dan memperbaiki jalan tembus antarkabupaten, sarana pendidikan setingkat SMP, SMA, hingga Universitas Lampung. Pelajar dan mahasiswa yang keluar daerah, dia menyediakan mess di Bandung dan Jakarta.
Zainal Abidin Pagaralam membangun berbagai puskesmas hingga merehabilitasi RSU Abdoel Moeloek. Dia juga membangun Kantor Perwakilan Lampung di Jakarta, Kantor Walikota Bandar Lampung, dan Kantor Gubernur Lampung saat ini. Untuk mendukung kebutuhan permukiman, beliau membangun "kota baru" Pahoman.
Sistem pemerintahan juga disentuhnya agar tertib dan benar. Zainal Abidin Pagaralam telah mengagas dibangunnya Pelabuhan Bakauheni pada awal tahun 70-an. Dia sampai jalan kaki untuk menjajaki kemungkinan tersebut dari Kalianda ke Bakauheni. Selain itu, pada masa pemerintahannya beliau juga mengembangkan pembangunan Bandara Udara Radin Inten II.
Sebagai pribadi, Zainal Abidin Pagaralam dikenal sebagai sosok yang tegas tapi tetap humanis. Untuk urusan dinas, dia sangat tegas dan disiplin, tapi dalam kehidupan di luar kedinasan, Zainal Abidin Pagaralam melebur bersama warganya. Dia gemar berjalan kaki setiap habis solat subuh dan minum kopi bersama teman dan warga lainnya di warung tepi jalan. Di waktu sore, dia bersepeda, bermain tenis, atau bermain sepakbola di Lapangan Enggal.
Dengan adanya buku ini, semoga jejak perjalanan hidup Zainal Abidin Pagaralam dapat memperkaya pengetahuan untuk generasi berikutnya serta memperjelas catatan sejarah perjalanan daerah ini sejak masa penjajahan, awal kemerdekaan, hingga awal Orde Baru. Beliau merupakan tokoh penting yang ikut menjadikan daerah ini sebagai provinsi dan meletakkan dasar-dasar pembangunan pemerintahan dan kesejahteraan bagi masyarakat Provinsi Lampung.
Tidak tersedia versi lain